Oleh : Lajianto

        Manusia memiliki fitrah untuk selalu bersama dan saling bergantung antara satu dengan yang lain, artinya dalam menjalani kehidupan kita dituntut adanya suatu keterikatan sosial. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena Allah secara langsung menegaskan hal tersebut dalam surat Luqman ayat 18-19, yang mengatur perilaku interaksi sosial dan hidup bermasyarakat. Adapun bunyi ayatnya “Janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia secara congkak dan janganlah berjalan di muka bumi dengan angkuh. Bersikaplah tawaduk dan rendah hati kepada siapa pun. Sungguh, Allah tidak menyukai dan tidak pula melimpahkan kasih sayang-Nya kepada orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”. Dalam kondisi dunia yang sedang mengalami krisis seperti saat ini, hidup harmonis, rukun, tenggang rasa, toleransi, dan saling mengasihi adalah anugerah yang luar biasa bagi umat manusia (Ratu et al., 2018).

Ketercapaian kerukunan hidup yang didambakan tidak terjadi secara tiba – tiba, butuh proses dan penggemblengan yang tidak ringan bagi anggota masyarakat baik muda ataupun dewasa. Hal ini dikarenakan proses perubahan masyarakat yang sedang dan telah mengarah ke modernisasi, lebih mengutamakan nilai – nilai individual dan egois. Memang hal tersebut merupakan sunatullah yang harus dijalani dalam kehidupan, yaitu perubahan dan perkembangan zaman. Akan tetapi, jangan sampai fenomena tersebut mengoyak fitrah yang seharusnya manusia miliki.

Lembaga pendidikan, dalam hal ini sekolah formal atau non formal memiliki peran yang sangat urgen dalam penyemaian benih – benih toleransi, saling menghormati, dan peduli dengan sesama (Wati & Arif, 2017). Menjadi wajar, karena anak – anak usia produktif adalah cikal bakal lahirnya pemimpin ideal yang sedang dinantikan oleh umat. Sehingga tarbiyah sikap toleransi dan peduli sesama dapat diprogramkan dalam sebuah rekayasa kurikulum sebagaimana (Endang, 2009) yang menyebutkan bahwa sikap tersebut dapat dibentuk di dalam kelas ataupun di luar kelas melalui latihan – latihan praktis kehidupan nyata.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan sikap sosial pada anak, seperti yang diungkapkan oleh (Tabi’in, 2017), diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Memberikan Pengarahan dan Bimbingan

        Seorang anak dalam usia produktif sekolah, sangat membutuhkan pengarahan dan bimbingan, maka tugas guru sebagai orang tua kedua sudah selayaknya memberikan pemahaman terhadap anak didiknya, sembari dijelaskan bahwa hal ini juga merupakan wujud nyata mempraktikkan perintah agama.

2. Memberikan Contoh

        Anak adalah peniru ulung, sehingga untuk memberikan perintah kepada anak tidak perlu sebenarnya bersuara terlalu keras, cukup kita sebagai seorang pendidik mempraktikkan sikap peduli sosial kepada orang lain, maka anak akan dengan mudah mengikuti

3. Memberikan Stimulus

        Ada beberapa metode yang dapat dilakukan, contoh kecil dengan memberikan pujian pada anak didik, ketika dia menunjukkan sikap peduli terhadap orang lain atau dapat juga memberikan apresiasi berupa hadiah agar mereka lebih bersemangat.

Tarbiyah Ijtimaiyah merupakan salah satu diantara lima program Kepanduan Sako Pramuka Hidayatullah, yang menitik beratkan pada tumbuhnya nilai – nilai sosial dalam diri para kader. Proses pendidikan yang dilakukan juga bermacam – macam, seperti membantu orang tua membersihkan rumah, merawat tanaman, berbagi harta dengan warga dhuafa dan lain – lain. Secara sederhana, untuk menumbuhkan jiwa yang memiliki kepekaan sosial perlu dilakukan sedini mungkin dan secara terus – menerus. Meskipun terasa berat pada awalnya dan sedikit paksaan, tetapi dengan program yang sistematis dan termanajemen dengan baik, realisasi tarbiyah ini dapat diwujudkan.

Sako Pramuka Hidayatullah Tuban, memiliki cita – cita mengkombinasikan bulan bakti sosial untuk memperingati hari ulang tahun Pramuka yang ke 60, sebagai momen aksi nyata di lapangan untuk realisasi program Tarbiyah Ijtimaiyah. Dengan didukung para orang tua yang luar biasa ikut andil dalam suksesi bulan bakti tersebut, tepat pada tanggal 28 Agustus 2021 semua siswa bergerak serentak menyebar paket sembako kepada warga tidak mampu di daerah tempat tinggal masing – masing.

        Hal penting yang menjadi catatan adalah, program tersebut tidak terbatas hanya pada momen bulan bakti ini saja. Akan tetapi, menjadi ritual yang akan terus dilakukan setiap bulan. Sebuah cita – cita luar biasa, dengan kondisi krisis yang menerpa seluruh umat manusia di dunia. Masih ada anak – anak yang peduli dengan orang sekitar, sekiranya cukup hadist Rasulullah SAW : “Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah”. Menjadi alasan umatnya untuk terus dapat mengasah kepekaan sosialnya.


☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
*SD INTEGRAL HIDAYATULLAH TUBAN*
Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo Gg.Yudistira No. 24 Tuban
Karang Krajan RT.04 RW. 04 Kelurahan Karang-Semanding-Tuban
Info Pendaftaran Siswa Baru
Whatsapp Center 0852 8033 5390
Telp. Office : 0356-8833250

☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
"Sekolah Tauhid, Sekolah Para Penghafal Al-Quran"

⬇ ⬇ ⬇ ⬇
📲 Follow IG: @sdintegral_tuban
❤ Facebook : SDintegral Tuban
💌 E-mail : integraltuban@gmail.com
🌐 Website : www.integraltuban.sch.id
🎬 Youtube : sdintegral tuban
📌 Location : Tuban, East Java, Indonesia, South East Asia

⬇ ⬇ ⬇ ⬇
#sekolahtauhid
#sekolahpenghafalquran
#sekolahislam
#sekolahtuban
#sekolahintegral
#sdintegralhidayatullah