Oleh : Lajianto


Sejak bulan Maret Tahun 2020 ini, hampir seluruh lembaga pendidikan di negeri ini mengalami kondisi berbalik 180°, sekolah yang sebelumnya selalu riuh dengan aktivitas canda, tawa, dan kegiatan pembelajaran generasi penerus bangsa, harus terhenti dan menjadi sunyi.

Hal tersebut terus berlangsung hingga bahkan sampai saat ini. Angin segar sempat membuat para pengelola pendidikan dan orang tua bahkan siswa tersungging senyum bahagia, manakala Dinas Pendidikan Tuban memberikan informasi bahwa kegiatan belajar tatap muka dapat dilaksanakan walaupun dengan sistem shift.

Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS ) untuk siswa kelas 1 terlaksana sesuai dengan yang diintruksikan oleh dinas terkait yaitu dibuat kelompok kecil maksimal 15 anak tiap shift dan tetap menerapkan protokol covid-19. Setelah selesai kegiatan MPLS. Semua kelas, dari kelas 1 sampai 6 akan dijadwal secara bergilir satu pekan sekali hadir di sekolah untuk koordinasi dengan guru kelas masing – masing dan kemudian hari berikutnya melaksanakan pembelajaran online. Akan tetapi, kegiatan MPLS yang baru berlangsung 2 hari terpaksa harus dihentikan kembali, karena ada intruksi dari dinas terkait.

Semua pengelola pendidikan, orang tua, dan siswa kembali harus merasakan kesedihan mendalam, suasana hati yang tadinya sedikit tercerahkan terpaksa harus kembali muram. Akan tetapi, sebagai orang beriman kita tidak boleh menyerah dengan keadaan yang ada, meskipun pembelajaran tidak boleh tatap muka, ada alternatif lain yang dapat kita laksanakan agar proses transfer ilmu tetap berjalan.

Para pengelola pendidikan di SD Integral Hidayatullah, kembali memeras otak untuk mengatur sistem pembelajaran yang ideal di tengah situasi yang pelik. Sehingga dengan berbekal observasi dan masukan dari stakeholder yang ada. Sekolah membuat jadwal pembelajaran khusus pandemi covid-19 yang secara full dilakukan secara online. Kemudian untuk kontrol karakter siswa, orang tua wajib melaporkan kegiatan spiritual siswa selama belajar dari rumah secara berkala setiap hari.

Berdasar pada petuah sahabat Rasulullah SAW sekaligus menantu beliau, Ali Bin Abi Thalib yang berkata : "Ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu, dan kamulah yang menjaga harta. Telah mati para penyimpan harta dan tersisalah para pemilik ilmu. Walau mereka telah tiada, pribadi mereka tetap ada pada hati manusia"

Pembelajaran online yang harus menguras kuota hingga puluhan giga byte, tidak menghalangi langkah kita untuk tetap memberikan yang terbaik untuk siswa/ siswi kami. Dan keyakinan kami adalah apa yang kita perjuangkan untuk umat ini akan dibalas dengan keberkahan yang berlipat – lipat oleh Allah SWT.